Cara Menentukan Bilangan Oksidasi , Oksidator, dan Reduktor dalam Reaksi Reduksi Oksidasi
Cara Menentukan
Bilangan Oksidasi , Oksidator, dan Reduktor dalam Reaksi Reduksi Oksidasi
Penentuan bilangan oksidasi
mengikuti beberapa aturan tertentu. Aturan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1.
Bilangan oksidasi unsure dalam keadaan bebas
sama dengan nol. Unsur bebas diantaranya Na, Al, Fe, O2, I2, Br2,
S8, H2, dan Cl2
Contoh :
Bilangan Oksidasi Al dalam Al = 0
Bilangan Oksidasi O dalam O2 = 0
2.
Bilangan Oksidasi ion dari suatu atom (monoatom)
sama dengan muatan ionnya.
Contoh :
Bilangan Oksidasi Na dalam Na+ = +1
Bilangan Oksidasi S dalam S2- = -2
3.
Bilangan Oksidasi unsur logam dalam senyawanya
selalu bertanda positif yang besarnya tergantung dari electron valensinya
(letak golongan dalam system periodic unsur).
Contoh :
Bilangan Oksidasi golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) = +1
Bilangan Oksidasi golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2
Bilangan
OKsidasi Al = +3.
Unsur
|
Bilangan
Oksidasi
|
Cr
|
+2 dan +3
|
Fe
|
+2 dan +3
|
Co
|
+2 dan +3
|
Pt
|
+2 dan +4
|
Pb
|
+2 dan +4
|
Sn
|
+2 dan +4
|
Hg
|
+1 dan +2
|
Cu
|
+1 dan +2
|
Au
|
+1 dan +3
|
Khusus untuk beberapa unsur
transisi memiliki bilangan
oksidasi yang bervariasi seperti yang tersaji dalam Tabel 2.1 di
samping. Unsur transisi Zn mempunyai bilangan oksidasi +2
dan Ag mempunyai bilangan oksidasi
+1.
4.
Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa sama
dengan +1, kecuali pada senyawa hidrida (NaH, LiH, dan CaH2), bilangan oksidasi H sama
dengan -1. Sebagai contoh pada senyawa NaH. Bilangan oksidasi senyawa netral
nol dan bilangan oksidasi logam golongan I (Na) dalam senyawa selalu +1 sehingga
bilangan oksidasi hydrogen harus -1 berdasarkan perhitungan:
(+1) + (-1) = 0
Contoh lain:
Bilangan oksidasi H dalam H2S
= +1
Bilangan oksidasi H dalam LiH =
-1
5.
Bilangan oksidasi atom O dalam senyawa sama
dengan -2
Contoh :
Bilangan Oksidasi O dalam H2O
= -2
Perkecualian :
Bilangan Oksidasi O dalam senyawa peroksida (H2O2,
Na2O2, dan Ba2O2) = -1
Hal ini karena bilangan oksidasi H = +1, Na = +1, dan Ba = +2 sehingga
untuk mengimbanginya menghasilkan bilangan oksidasi senyawa menjadi netral
(nol) maka bilangan oksidasi O harus -1.
Bilangan oksidasi O dalam senyawa superoksida (KO2 dan RbO2)
= -
Hal ini karena bilangan oksidasi K dan Rb sama yaitu +1 sehingga untuk
mengimbanginya menghasilkan bilangan oksidasi senyawa menjadi netral (nol) maka
bilangan oksidasi O harus - .
Bilangan oksidasi O dalam OF2 = +2
Hal ini karena oksigen bukan unsur yang lebih elektronegatif. Fluorin
yang lebih elektronegatif dan memiliki bilangan oksidasi -1. Jadi, bilangan
oksidasi oksigen sama dengan +2.
6.
Jumlah total bilangan oksidasi (BO) atom-atom
dalam senyawa netral sama dengan nol.
Contoh :
Bilangan oksidasi dalam SnSO4 = 0. Penjabarannya sebagai
berikut.
( 1 x BO Sn ) + ( 1 x BO S ) + ( 4 x BO O ) = x
( 1 x (2) ) + ( 1 x (+6) ) + ( 4 x (-2) ) =
x
(+2) + (+6) + (-8) =
x
X =
0
7.
Jumlah total bilangan oksidasi (BO) atom-atom
dalam ion poliatom sama dengan muatan ion tersebut.
Contoh :
Bilangan oksidasi Cr2O72- = -2.
Penjabarannya sebagai berikut.
(2 x BO Cr) + (7 x BO O) =
y
(2 x (+6)) + (7 x (-2)) =
y
(+12) + (-14) =
y
Y =
-2
Bilangan oksidasi NH+4 = +1. Penjabarannya sebagai
berikut.
(1 x BO N) + (4 x BO H) =
z
(1 x (-3)) + (4 x (+1)) =
z
(-3) + (+4) =
z
Z =
+1
8.
Bilangan oksidasi fluorin dalam semua senyawa
selalu -1 karena fluorin merupakan unsur yang sangat elektromagnetik.
Contoh :







2(-1) +2 3(+1) (+3)
6(-1) (+3) 3(-1)
9.
Bilangan oksidasi klor, brom, dan iod sama
dengan -1, kecuali jika bergabung dengan unsur yang lebih elektronegatif.
Contoh :










(+1) (+5) 3(-2) (+1)
(-1) (+1)
(+1) (-2) 2(+1) (-2)
10.
Beberapa unsur logam dalam senyawa mempunyai
beberapa bilangan oksidasi. Contoh Mn dalam beberapa senyawanya mempunyai
bilangan +2, +4, +6, dan +7 seperti dalam tabel berikut!
senyawa
|
MnSO4
|
MnO2
|
K2MnO4
|
KMnO4
|
Bilangan oksidasi
|
+2
|
+4
|
+6
|
+7
|
11.
Bilangan Oksidasi beberapa unsur nonlogam
seperti klor dan nitrogen dapat berharga negative atau positif tergantung
unsure-unsur yang terikat dalam senyawanya. Perhatikan tabel berikut!
Senyawa
klorin
|
HCl
|
HClO
|
HClO2
|
ClO2
|
HClO3
|
HClO4
|
Senyawa
oksidasi klor
|
-1
|
+1
|
+3
|
+4
|
+5
|
+7
|
Senyawa
nitrogen
|
NH3
|
N2O
|
NO
|
NO2-
|
NO2
|
NO3-
|
Bilangan
oksidasi nitrogen
|
-3
|
+1
|
+2
|
+3
|
+4
|
+5
|
Berdasarkan aturan tersebut diatas,
bilangan oksidasi setiap atom dalam senyawanya dapat dihitung. Selanjutnya,
terjadinya perubahan bilangan oksidasi dalam suatu reaksi juga dapat
ditentukan. Perubahan bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menentukan reaksi
reduksi oksidasi meskipun dalam zat yang kompleks. Apabila dalam suatu reaksi
tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi, berarti bukan reaksi reduksi
oksidasi. Perubahan bilangan oksidasi suatu zat dapat diketahui apabila
bilangan oksidasi setiap zat pada reaktan dan produk telah ditentukan. Jika
bilangan oksidasi pada reaktan dan produk berbeda, berarti terjadi perubahan
bilangan oksidasi.
CONTOH SOAL
Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam BaCl2
dan NaClO3 !
Pembahasan
:
a. Bilangan
oksidasi Cl dalam BaCl2 :
Bilangan
oksidasi BaCl2 = 0
(1 x BO Ba) + (2
x BO Cl) = 0
(1 x 2) + (2 x
BO Cl) = 0
2 + 2BO Cl = 0
2BO Cl = -2
BO Cl = -1
b. Bilangan
oksidasi Cl dalam NaClO3 :
Bilangan
oksidasi NaClO3 = 0
(1 x BO Na) + (1
x BO Cl) + (3 x BO O) = 0
(1 x 1) + BO Cl
+ (3x (-2)) =
0
1 + BO Cl – 6 =
0
BO Cl =
+5
TUGAS
Kerjakan
soal-soal berikut!
1.
Tentukan bilangan oksidasi atom yang dicetak
tebal dalam senyawa-senyawa berikut!
a.
MnO42- c. Na3PO4
b.
Cr(OH)4- d. MgCO3
2.
Dari beberapa unsure, ion, atau senyawa berikut,
tentukan dua pasang unsur, ion, atau senyawa yang terdiri atas bromin, dengan
bilangan oksidasi sama!
a. Br e. HBrO3
b. BrO- f. Br2
c. HBr g. Br2O
d. BrO4- h. HBrO2
seperti telah dijelaskan di awal bahwa reaksi reduksi
terjadi pada atom yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator.
Sebaliknya, reaksi oksidasi terjadi pada atom yang mengalami kenaikan bilangan
oksidasi disebut reduktor. Dalam suatu reaksi reduksi oksidasi, reduktor dan
oksidator selalu berada di sebelah kiri (reaktan) tanda panah. Senyawa atau
unsure yang berada di sebelah kanan (produk) merupakan hasil oksidasi atau
hasil reduksi.
Contoh :








Reduksi
Reduktor : NaI Hasil
Oksidasi : NaIO3
Oksidator : HOCl Hasil
Reduksi : HCl
Komentar
Posting Komentar